Gagap

     Gagap adalah gangguan kefasihan verbal yang ditandai dengan satu atau lebih pola bicara berikit ini: seringnya pengulangan atau pemanjangan pengucapan konsonan atau vocal, jeda yang lama antara pengucapan satu kata dengan kata berikutnya, mengganti kata-kata yang sulit diucapkan dengan kata yang mudah diucapkan (kata-kata yang diawali dengan konsonan tertentu) mengulang kata (misalnya, mengatakan “ke-ke-ke” sebagai kata ganti sekali mengatakan “ke”). Biasanya disertai dengan menggoyang-goyang kepala dan mata berkedip-kedip. Kegagapan dapat menghambat fungsi akademik, sosial, dan pekerjaan secara aktualisasi potensi orang-orang yang pada dasarnya memiliki kemampuan.
     Kegagapan sering kali menjadi lebih buruk bila orang yang bersangkutan merasa gugup dan sering kali membaik atau bahkan hilang bila orang tersebut bernyanyi. Ada pula orang yang kegagapannya hampir sepenuhnya hilang ketika ia sedang bermain dalam drama panggung, meskipun berada di atas panggung cukup memancing kecemasan baginya. Karena baginya mengucapkan kata-kata yang tertulis dalam naskah akan lebih mudah jika dibandingkan harus berbicara dengan kata-katanya sendiri, konsisten dengan membaiknya kondisi yang sering kali dialami orang-orang gagap ketika mereka membaca dnegan keras. Jumlah laki-laki yang mengalami masalah ini sekitar 3 kali lebih banyak dari perempuan, yang biasanya muncul disekitar usi 5 tahun dan hampir selalu sebelum usia 10 tahun. DSM memperkirakan bahwa hampir 80% individu yang mengalami kegagapan dapat sembuh, sebagian besar tanpa intervensi professional, sebelum penderita mencapai usia 16 tahun.


Referensi :
Davison, Gerald C., Neale, John M., & Kring, Ann M. (2006). Psikologi Abnormal edisi kesembilan. Jakarta: PT Raja Garfindo Persada.

Comments

Popular posts from this blog

KEPADATAN DAN KESESAKAN

PRO KONTRA INTERNET

Keterbatasan Sosial dan Keterbatasan Fungsi Mental Anak MR