Penanganan Behavioral untuk Anak-anak dengan Autisme

     Menggunakan modeling dan pengondisian operant, para terapis perilaku mengajari anak-anak autistik untuk berbicara, mengubah bicara ekolalik mereka, mendorong mereka untuk bermain dengan anak lain dan membantu mereka secara umum menjadi lebih responsive kepada orang dewasa.
     Ivar Lovaas, seorang terapis perilaku yang terkemuka di University of California di Los Angeles, menjalankan program operant intensif bagi anak-anak autistic yang masih sangat muda (di bawah usia 4 tahun). Terapi mencakup semua aspek kehidupan anak-anak selama lebih dari 40 jam seminggu dalam waktu lebih dari 2 tahun. Para orang tua diberi pelatihan ekstensif sehingga penanganan dapat terus dilakukan hampir selama waktu terjaga anak-anak tersebut. Sembilan belas anak yang menjalani penanganan intensif tersebut dibandingkan dengan 40 anak dalam kelompok kontrol yang menjalani penanganan yang sama selama kurang dari 10 jam per minggu. Semua anak diberi hadiah bila berperilaku kurang agresif, lebih patut, dan lebih berperilaku pantas secara sosial. Contohnya, berbicara dan bermain dengan anak-anak lain. Tujuan program tersebut adalah membaurkan anak-anak tersebut dengan asumsi bahwa anak-anak autistic, seiring membaiknya kondisi mereka, akan lebih memperoleh manfaat bila berbaur bersama anak-anak normal dibanding bila tetap menyendiri atau bersama dengan anak-anak lain yang juga mengalami gangguan serius.
Studi yang menjadi tonggak tersebut memberikan berbagai hasil yang dramatis dan membesarkan hati. Skor rata-rata IQ yang diukur pada kelompok terapi intensif adalah 83 di kelas 1 (setelah sekitar 2 tahun menjalani terapi intensif) dibandingkan dengan sekitar 55 pada anak-anak dalam kelompok control; 12 diantara 19 anak tersebut mencapai skor dalam rentang normal, sementara hanya 2 dari 40 anak dalam kelompok kontrol. Lebih jauh lagi, 9 dari 19 anak dalam kelompok terapi intensif dapat naik ke kelas 2 di sekolah umum regular, sementara hanya 1 orang dari kelompok kontrol yang berjumlah lebih banyak yang mencapai tingkat keberfungsian normal tersebut. Pemantauan terhadap anak-anak tersebut 4 tahun kemudian mengindikasikan bahwa anak-anak dalam penaganganan intensif dapat mempertahankan manfaat yang mereka peroleh dalam skor IQ, perilaku adaptif dan kenaikan kelas di sekolah.
     Pendidikan yang diberikan oleh orang tua lebih bermanfaat daripada penanganan klinik atau rumah sakit. Orang tua hadir dalam berbagai situasi yang berbeda sehingga dapat membantu anak-anak menggeneralisasikan manfaat yang mereka peroleh. Orang tua lebih efektif bila diajari untuk terfokus pada peningkatan motivasi dan responsivitas umum anak-anak autistik mereka. Contohnya, mengijinkan anak untuk memilih bahan-bahan pengajaran, memberikan penguat alami (seperti bermain dan pujian) daripada penguat berupa makanan dan menguatkan upaya untuk merespon serta memperbaiki respons dapat meningkatkan interaksi keluarga dan komunikasi yang lebih positif dengan anak-anak mereka.
     Meskipun demikian, harus dipahami dengan jelas bahwa beberapa anak autistik dan anak-anak yang mengalami gangguan parah lainnya hanya dapat dirawat secara memadai di rumah sakit atau di rumah bersama yang ditangani oleh para professional kesehatan mental. terlebih lagi, kondisi beberapa keluarga tidak memungkinkan untuk perawatan di rumah bagi anak yang mengalami gangguan parah. Penanganan efektif yang dapat diimplementasikan oleh orang tua tidak berarti bahwa hal itu merupakan cara yang tepat bagi semua keluarga.

Referensi :
Davison, Gerald C., Neale, John M., & Kring, Ann M. (2006). Psikologi Abnormal edisi kesembilan. Jakarta: PT Raja Garfindo Persada.

Comments

Popular posts from this blog

KEPADATAN DAN KESESAKAN

PRO KONTRA INTERNET

Keterbatasan Sosial dan Keterbatasan Fungsi Mental Anak MR