Penanganan dengan Obat-obatan bagi Anak-anak dengan Autisme


            Bukti bahwa anak-anak autistik dapat mengalami peningkatan kadar serotonin dalam darah mendorong penelitian mengenai obat-obatan yang mengurangi peningkatan serotonim. Pada awal tahun 1980-an sebuah studi berskala besar dengan multi lokasi dilakukan di 10 pusat kesehatan untuk menguji efektivitas fenfluramin, suatu obat yang diketahui menurunkan kadar serotonim pada tikus dan monyet. Setelah membanjirnya klaim yang antusias bahwa obat tersebut menghasilkan perbaikan dramatis dalam perilaku dan proses-proses berpikir anak-anak autistik, studi/penelitian selanjutnya memberikan penemuan yang jauh lebih tidak terkenal. Meskipun fenfluramin mungkin hanya memiliki beberpa efek positif pada beberapa anak-anak autistik dengan meningkatkan penyesuaian sosial, rentang perhatian, kadar aktivitas dan per penyesuaian sosial, rentang perhatian, kadar aktivitas dan perilaku stereotip, tidak ada efek konsisten yang terlihat dalam pengukuran kognitif seperti IQ atau fungsi bahasa. Berbagai kajian ulang menyimpulkan bahwa efek fenfluramin sangat kecil dan obat tersebut jelas tidak dapat menyembuhkan autisme.
             Para peneliti juga meneliti suatu antagonis reseptor opioid,l naltrekson, dan menemukan bahwa obat ini mengurangi hiperaktivitas pada anak-anak autistik dan cukup meningkatkan perilaku memulai interaksi sosial. Sebuah studi terkendali juga menunjukkan sedikit peningkatan dalam perilaku memulai komunikasi, namun berbagai studi lain tidak menemukan perubahan dalam komunikasi atau perilaku sosial. Obat tersebut tampaknya tidak berpengaruh pada simtom-simtom utama autisme, dan beberapa bukti menunjukkan  bahwa dalam dosis tertentu obat tersebut dapat meningkatkan perilaku melukai diri.
            Namun tetap saja penanganan dengan obat-obatan pada autisme saat ini masih kurang efektif dibanding berbagai intervensi behavioral.

Referensi :
Davison, Gerald C., Neale, John M., & Kring, Ann M. (2006). Psikologi Abnormal edisi kesembilan. Jakarta: PT Raja Garfindo Persada.

Comments

Popular posts from this blog

KEPADATAN DAN KESESAKAN

PRO KONTRA INTERNET

Keterbatasan Sosial dan Keterbatasan Fungsi Mental Anak MR