Pentingnya Terapi untuk Mengatasi Ketakutan dan Fobia Anak

          Sebagaimana pada orang dewasa, beberapa situasi baru mungkin menjadi ancaman karena anak-anak kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapinya. Berbagai studi terhadap hasil terapi menunjukkan bahwa terapi dengan waktu terbatas bagi fobia yang dialami anak-anak dapat sangat efektif. Sebagai contoh, Hampe dkk. (1973) menangani 67 anak-anak fobik selama delapan minggu, menggunakan terapi behavioral atau terapi berorientasi insight. Sebanyak 60 persen anak-anak yang ditangani terbatas dari fobia setelah menjalani delapan minggu terapi tersebut dan anak tidak mengalami kekambuhan atau masalah emosional lain selama dua tahun pengamatan setelahnya. Sebanyak 80 persen sampel (mereka yang telah disebutkan ditambah anak-anak lain yang menjalani terapi lebih lanjut di tempat lain) terbebas dari simtom setelah dua tahun, dengan hanya 7 persen yang tetap mengalami fobia berat. Para penulis menyimpulkan bahwa walaupun banyak fobia pada anak-anak sembuh dengan sendirinya tanpa intervensi, namun terapi sangat mempercepat kesembuhan. Hasil-hasil positif yang sama juga dituturkan oleh Kendall (1994) dan Barrett, Dadds, dan Rapee (1996) dalam berbagai terapi yang lebih bersifat kognitif dibanding sebelumnya, yang mencakup instruksi pada anak-anak untuk berbicara kepada diri sendiri dengan cara yang meyakinkan diri sendiri dan melibatkan orang tua dalam menghadiahi setip upaya coping yang dilakukan anak-anak mereka. Namun, pemaparan pada situasi yang ditakuti tetap menjadi dasar terapi.
Referensi :
Davison, Gerald C., Neale, John M., & Kring, Ann M. (2006). Psikologi Abnormal edisi kesembilan. Jakarta: PT Raja Garfindo Persada.

Comments

Popular posts from this blog

KEPADATAN DAN KESESAKAN

PRO KONTRA INTERNET

Keterbatasan Sosial dan Keterbatasan Fungsi Mental Anak MR