Posts

Showing posts from May, 2010

Autisme VS Retardasi Mental

                  Hampir 80% anak-anak autistik memiliki skor di bawah 70 pada berbagai tes intelegensi terstandar. Karena sebegian besar anak-anak penyandang autism juga mengalami retardasi mental, kadang sulit membedakan kedua disabilitas tersebut.             Meskipun demikian, terdapat beberapa perbedaan penting di anatar keduanya. Meskipun anak-anak dengan retardasi mental biasanya memiliki skor rendah dalam  semua bagian dari tes intelegensi, skor anak-anak autism lebih buruk dalam mengerjakan tugas-tugas yang memerlukan pemikiran abstrak, simbolisme, atau logika sekuensial, yang kesemuanya berhubungan dengan kelemahan bahasa mereka. Mereka biasanya mendapatkan nilai yang lebih baik pada berbagai item yang memerlukan keterampilan visual-spasial, seperti mencocokan rancangan dalam tes-tes rancangan balok dan merakit objek yang belum dirakit.             Kadang anak autisme dapat memiliki keahlian khusus yang mencerminkan talenta besar, sepe

Kriteria Gangguan Austistik dalam DSM-IV-TR

                                        ·          Enam atau lebih dari criteria pada A, B, dan C di bawah ini, dengan minimal dua kriteria dari A dan masing-masing satu dari B dan C. A.     Dalam interaksi sosial yang terwujud dalam minimal dua dari kriteria berikut: -           Yang tampak jelas dalam penggunaan perilaku nonverbal seperi kontak mata, ekspresi wajah dan bahasa tubuh. -           Kelemahan dalam perkembangan hubungan dengan anak-anak sebaya sesuai dengan tahap perkembangan. -           Kurang melakukan hal-hal atau aktivitas bersama orang lain secara spontan. -           Kurangnya ketimbalbalikan sosial atau emosional. B.      Dalam komunikasi seperti terwujud dalam minimal satu dari kriteria berikut: -           Keterlambatan atau sangat kurangnya bahasa bicara tanpa upaya untuk menggantinya dengan gerakan nonverbal. -           Pada mereka yang cukup mampu berbicara, hal yang tampak jelas dalam kemampuan untuk mengawali atau mempe

Penanganan Anak Autisme

           Autisme tidak ada obatnya, akan tetapi dengan diagnosis dan intervensi yang lebih awal, peningkatan yang terkadang substansial dapat terjadi. Bila orangtua atau keluarga menemukan gejala-gejala autisme maka disarankan agar memeriksakan anak tersebut ke dokter untuk memastikannya. Jika kita mengetahuinya lebih awal atau pada tiga tahun pertama maka penanganannya akan lebih mudah jika dibandingkan kita baru menyadarinya ketika anak tersebut berumur 5 tahun atau ketika orang tua benar-benar kebingungan apa yang terjadi pada anaknya yang berbeda dengan teman-teman di TKnya.             Sebagian anak autis dapat diajari berbicara, membaca, dan menulis. Terapi perilaku dapat membantu mereka mempelajari keterampilan sosial dasar seperti memperhatikan, mempertahankan kontak mata, makan sendiri, berpakaian sendiri dan dapat membantu mengontrol masalah perilaku. Terapi fisik dan profesi, permainan situasi sosial yang sangat terstruktur dan pelati

Penyebab Autisme

     Autisme menurun dalam keluarga dan tampaknya memiliki dasar genetic yang kuat. Kembar monozigot lebih konkordan terhadap autism ketimbang kembar dizigot. Ada beberapa gen yang memiliki kemungkinan terkait dalam kasus beberapa simtom dan tingkat keparahan. Salah satu yang baru teridentifikasi baru-baru ini adalah HOXA1, yang terlibat dalam perkembangan batang otak (brain stem) pada beberapa minggu awal janin. Varian dari HOXA1, khususnya apabila diwarisi dari ibu, membuat bayi rentan terhadap autisme.      Faktor lingkungan, seperti kontak dengan virus atau bahan kimia, dapat memicu kecenderungan terhadap autisme. Beberapa komplikasi kehamilan, seperti pendarahan saluran uterine, infeksi vaginal, dan penggunaan kontrasepsi ketika pembuahan terjadi cenderung dikaitkan kepada meningkatnya autisme. Faktor yang mungkin memengaruhi adalah stress berat pada minggu kedua puluh empat sampai kedua puluh delapan kehamilan, yang dapat mengubah bentuk otak yang sedang terbentuk. Ada pula yan

AUTISME

AUTISME Autisme bukanlah suatu penyakit karena yang terganggu adalah pola perkembangannya, oleh karena itu digunakan kata “penyandang autis ” bukan “penderita autis”. Autisme, sebuah kelainan fungsi otak yang parah, ditandai dengan kemunduran interaksi sosial, kelemahan dalam berkomunikasi dan berimajinasi, dan memiliki lingkup aktivitas dan ketertarikan yang sangat terbatas. Kelainan tersebut biasanya muncul pada tiga tahun pertama dan akan terus berlangsung hingga rentang waktu yang bervariasi. Empat dari lima autis adalah laki-laki. Bayi yang dilahirkan premature memiliki resiko yang lebih besar mengalami autism pada perkembangannya. Hal tersebut diperkirakan karena belum matangnya susunan saraf pusat pada bayi premature. Bayi yang autis mungkin akan gagal memerhatikan sinyal emosional orang lain dan dapat menolak untuk memeluk atau menghindari kontak mata meskipun dengan orang tuanya. Anak dengan tingkat autism parah dapat berbicara dengan nada yang berirama, tidak sedikitpu

Arti Sekuntum Mawar

Image
 Arti Sekuntum Mawar Mawar tak selalu melambangkan keanggunan.. Kehadirannya mewarnai indahnya arti sebuah senyuman.. Keindahannya dapat dinikmati setiap orang, namun tak semua dapat menyentuhnya Keindahannya menutupi kekuatan terselubung Terselimuti duri yang siap menancapkan luka bagi yang tak mengerti Merahnya bagai semangat yang bergelora Melawan dunia agar tak mudah layu Putihnya yang mendamaikan jiwa yang siap untuk mengobati duka

Klasifikasi Celebral Palsy

Menurut Bakwin-Bakwin, celebral palsy dapat dibedakan sebagai berikut: ·         Spasticity, yaitu kerusakan pada cortex cerebri yang menyebabkan hyperactive reflex dan stretch reflex . Spasticity dapat dibedakan menjadi : o        Paraplegia , apabila kelainan menyerang kedua tungkai. o        Quadriplegia , apabila kelainan menyerang kedua lengan dan kedua tungkai. o        Hemiplegia , apabila kelainan menyerang satu lengan dan satu tungkai yang terletak pada belahan tubuh yang sama. ·         Athetosis , yaitu kerusakan pada basal banglia yang mengakibatkan gerakan-gerakan menjadi tidak terkendali dan tidak terarah. ·         Ataxia , yaitu kerusakan pada cerebellum yang mengakibatkan adanya gangguan pada keseimbangan. ·         Tremor , yaitu kerusakan pada basal ganglia yang berakibat timbulnya getaran-getaran berirama, baik yang bertujuan maupun yang tidak bertujuan. ·         Rigidity , yaitu kerusakan pada basal ganglia yang mengakibatkan kekakuan pada otot-otot. Dafta

CELEBRAL PALSY

        Celebral palsy merupakan bentuk brain injury , yaitu suatu kondisi yang mempengaruhi pengendalian sistem motorik sebagai akibat lesi dalam otak, atau suatu penyakit neuromuscular yang disebabkan oleh gangguan perkembangan atau kerusakan sebagian dari otak yang berhubungan dengan pengendalian fungsi motorik.           Penderita celebral palsy dan tunadaksa haruslah dibedakan. Mereka yang tunadaksa sama sekali tidak dapat menggerakkan bagian tubuhnya yang mengalami gangguan atau kerusakan; sedangkan penderita celebral palsy masih dapat menggerakkan anggota tubuhnya yang terserang meskipun gerakannya terganggu karena adanya kelainan pada tonus otot. Penyebab Celebral Palsy Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kerusakan di dalam otak pada anak-anak yang kemudian mengakibatkan cacat celebral palsy . Hal itu bisa terjadi sebelum anak dilahirkan, pada saat dilahirkan, maupun setelah dilahirkan. a.     Sebab-sebab yang timbul sebelum kel