3 Tahap Perkembangan Bahasa Anak Retardasi Mental

1. Inner language
    Inner language adalah aspek bahasa yang pertama berkembang. Muncul kira-kira pada usia 6 bulan. Karakteristik perilaku yang muncul pada tahap ini adalah pembentukan konsep-konsep sederhana, seperti anak mendemonstrasikan pengetahuannya tentang hubungan sederhana antara satu objek dengan objek lainnya. Tahap berikut dari perkembangan inner language adalah anak dapat memahami hubungan-hubungan yang lebih kompleks dan dapat bermain dengan mainan dalam situasi yang bermakna. Contohnya menyusun perabot di dalam rumah-rumahan. Bentuk yang lebih kompleks dari perkembangan inner language ini adalah mentranformasikan pengalaman ke dalam simbol bahasa.
2. Receptive language
    Setelah inner language berkembang, maka tahap berikutnya adalah receptive language. Anak pada usia kira-kira 8 bulan mulai mengerti sedikit-sedikit tentang apa yang dikatakan orang lain kepadanya. Anak mulai merespon apabila namanya dipanggil dan mulai sedikit mengerti perintah. Menjelang kira-kira 4 tahun, anak lebih menguasai kemahiran mendengar dan setelah itu proses penerimaan (receptive process) memberikan perluasan kepada sistem bahasa verbal. Terdapat hubungan timbal balik antara inner language dengan receptive language. Perkembangan inner language melewati fase pembentukan konsep-konsep sederhana menjadi tergantung kepada pemahaman dan receptive language.
3. Expressive language
   Aspek terakhir dari perkembangan bahasa adalah bahasa ekspreif (expressive language). Menurut Myklebust, expressive language berkembang setelah pemantapan pemahaman. Bahasa ekspresif anak muncul pada usia kira-kira satu tahun. Perkembangan bahasa erat kaitannya dengan perkembangan kognisi, keduanya mempunyai hubungan timbal balik. Perkembangan kognisi anak tunagrahita mengalami hambatan, karenanya perkembangan bahasanya juga akan terhambat.
Anak tunagrahita pada umumnya tidak bisa menggunakan kalimat majemuk, dalam percakapan sehari-hari banyak menggunakan kalimat tunggal. Ketika anak tunagrahita dibandingkan dengan angka normal pada CA (cronology age) yang sama, anak tunagrahita pada umumnya mengalami gangguan artikulasi, kualitas suara, dan ritme. Selain itu anak tunagrahita mengalami kelambatan dalam perkembangan bicara (expressive auditory language).
Dalam perkembangan morfologi, anak normal menguasai peningkatan sejumlah morferm sejalan dengan perkembangan umur, demikian juga anak tunagrahita. Anak tunagrahita dan anak normal yang memiliki MA yang sama memperlihatkan level yang sama dalam perkembangan morfologi.akan tetapi anak tunagrahita yang memiliki CA yang sama dengan anak normal, anak tunagrahita memiliki tahap lebih rendah dalam perkembangan morfologinya.
Ada penelitian menarik yang dilakukan oleh Endang Rochyadi mengenai kemampuan berbahasa anak tunagrahita khususnya berkaitan dengan sintaksis dan perbendaharaan kata. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa MA berkorelasi dengan kemampuan tata bahasa (sintaksis), sedangkan CA berkorelasi dengan pembendarahaan kata. Ini berarti bahwa sintaksis memerlukan kemampuan kecerdasan yang baik.
Hal terakhir dari perkembangan bahasa berkaitan dengan kemampuan bahasa yang disebut semantik. Anak-anak memperlihatkan perkembangan semantik sama seperti pada komponen lainnya. Anak terbelakang menunjukkan perkembangan semantik yang lebih lambat daripada anak normal. Tetapi tidak ada bukti bahwa mereka memiliki perbedaan pola perkembangan sintaksis.

Daftar Pustaka
Somantri, Sutjihati. 2005. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama

Comments

  1. wah...blog=blog kayak gene neh yg dbutuhkan ma mahsiswa kesehatan
    trtuma infonya
    SARAN: kalo bs tambhkan daftar pustakanya juga dunk yg falid tentunya, trtma berbagi tugas2 sesama rekan kesehatan sngat dbtuhkan (sharing)
    trimz

    ReplyDelete
  2. ok, nanti di tambah lagi deh refensi lainnya..
    liat juga yaa tulisan blog aku lainnya n jangan lupa di komentari juga,, siapa tau ada yang bisa di tambahakan untuk berbagi ilmu atau mungkin ada yang kurang jelas bisa ditanyain juga ke saya..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

KEPADATAN DAN KESESAKAN

PRO KONTRA INTERNET

Keterbatasan Sosial dan Keterbatasan Fungsi Mental Anak MR