Perasaan dan Tingkah Laku Orang Tua dari Anak Retardasi Mental
Perasaan dan tingkah laku orang tua itu berbeda-beda dan dapat dibagi menjadi:
Reaksi orang tua berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor, misalnya apakah kecacatan tersebut dapat segera diketahuinya atau terlambat diketahuinya. Faktor lain yang juga sangat penting ialah derajat kecacatan dan jelas tidaknya kecacatan tersebut terlihat orang lain.
- Perasaan melindungi anak secara berlebihan, yang bisa dibagi dalam wujud:
- Proteksi biologis
- Perubahan emosi yang tiba-tiba, hal ini mendorong untuk:
a) Menolak kehadiran anak dengan memberikan sikap dingin;
b) Menolak dengan rasionalisasi, menahan anaknya di rumah dengan mendatangkan orang yang terlatih untuk mengurusnya;
c) Merasa kewajiban untuk memelihara tetapi melalukan tanpa memberikan kehangatan;
d) Memeliharanya dengan berlebihan sebagai kompensasi terhadap perasaan menolak.
- Ada perasaan bersalah melahirkan anak berkelainan, kemudian terjadi praduga yang berlebihan dalam hal:
- Merasa ada yang tidak beres tentang urusan keturunan, perasaan ini mendorong timbulnya suatu perasaan depresi.
- Merasa kurang mampu mengasuhnya, perasaan ini menghilangkan kepercayaan kepada diri sendiri dalam mengasuhnya.
- Kehilangan kepercayaan akan mempunyai anak yang normal.
a. Karena kehilangan kepercayaan tersebut orang tua cepat marah dan menyebabkan tingkah laku agresif.
b. Kedudukan tersebut dapat mengakibatkan depresi.
c. Pada permulaan, mereka segera menyesuaikan diri sebagai orang tua anak tunagrahita, akan tetapi mereka terganggu lagi saat menghadapi peristiwa-peristiwa kritis.
- Terkejut dan kehilangan kepercayaan diri, kemudian berkonsultasi untuk mendapat berita-berita yang lebih baik.
- Banyak tulisan yang menyatakan bahwa orang trua merasa berdosa. Sebenarnya perasaan itu tidak selau ada. Perasaan tersebut bersifat kompleks dan mengakibatkan depresi.
- Mereka bingung dan malu, yang mengakibatkan orang tua kurang suka bergaul dengan tetangga dan lebih suka menyendiri.
Comments
Post a Comment