PENYEBAB DYSLEXIA
Anak yang menderita disleksia akan kesulitan dalam membaca maupun menulis, dan sering kali melakukan aritmetika, karena mereka merasa bingung dengan atas, bawah, kiri, dan kanan. Sebagian besar kasus disleksia dipercaya bersumber dari kerusakan neurologis dalam proses suara pembicaraan; ketidakmampuan untuk mengenali bahwa kata-kata tersebut terdiri dari unit suara yang lebih kecil, yang direpresentasikan oleh huruf yang tercetak. Kerusakan dalam memproses fonologis membuatnya sulit untuk men-decode kata.
Anak yang menderita dileksia terjadi karena kerusakan otak. Mereka juga menjadi lemah dalam memori jangka pendek dan keterampilan linguistic dan kognitif lainnya.
Penyebab lainnya dari disleksia adalah factor keturunan. Gangguan-ganguan yang dialami oleh anak disleksia dan gangguan bahasa serta komunikasi lainnya menunjukkan bahwa adanya pengaruh genetik yang kental.
Pencitraan otak telah mengungkapkan perbedaan pada daerah otak yang diaktifkan sepanjang tugas fonologis dalam disleksia dibandingkan dengan pembaca normal. Walaupun anak-anak disleksia dapat diajari membaca melalui latihan fonologis sistematis, proses tersebut tidak akan pernah menjadi otomatis, sebagaimana yang terjadi pada pembaca normal.
Ketidakmampuan matematis mencakup kesulitan dalam menghitung, membandingkan angka, perhitungan, dan mengingat fakta aritmetika dasar. Masing-masing hal yang disebutkan ini mungkin memiliki ketidakmampuan tersendiri. Salah satu penyebabnya adalah kekurangan neurologis.
Daftar Pustaka
Papalia Diane. E, Sally Wendkos Olds , Ruth Duskin Feldman. 2001. Human Development eighth edition. New York : Mc Graw Hill
Somantri, Sutjihati. 2005. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama
Comments
Post a Comment