Enuresis


Enuresis

          Mengompol (bed-wetting) pada anak-anak adalah hal yang lazim terjadi, tetapi jika ini berlangsung terus menerus bahkan ada yang sampai hingga melewati usia sekolah bahkan dewasa, ini akan menjadi hal yang tidak lagi lazim terjadi, yang termasuk menjadi salah satu gangguan eliminasi. Sebagian besar anak-anak pada usia 3-5 tahun tetap dalam keadaan kering siang dan malam, akan tetapi peristiwa enuresis, yaitu berulang kali buang air kecil pada pakaian atau kasur.
          DSM-IV-TR dan berbagai sistem klasifikasi lainnya membedakan anak-anak yang mengompol ketika tidur yang disebut enuresis nokturnal, dengan anak-anak yang mengompol ketika bangun yang disebut enuresis diurnal dan anak-anak yang mengompol di siang dan malam hari.
          Pengendalian di siang hari dikuasai lebih dahulu karena pengendalian kandung kemih jauh lebih mudah saat seseorang dalam keadaan terjaga. Bila seorang anak tertinggal dari anak-anak seusianyadalam pengendalian kandung kemih, biasanya hal itu terkait pengendalian pada jam tidur di malam hari.
Biasanya pada masa anak-anak awal telah mengenali sensasi penuhnya kantong kemih pada saat tidur dan bangun untuk mengosongkannya. Anak yang mengompol tidak memiliki kesadaran ini. Kurang dari 1% pengompol yang memiliki kelainan fisik, misalnya mereka memiliki kapasitas kandung kemih yang lebih kecil.
DSM-IV-TR memperkirakan bahwa pada usia 5 tahun, 7% anak laki-laki dan 3% anak perempuan masih mengompol pada usia 10 tahun. 3% anak laki-laki dan 2% anak perempuan  masih mengompol pada usia 18 tahun. Dan 1% remaja laki-laki dan kurang dari 1% remaja perempuan masih mengompol.
         
Referensi:
Davison, Gerald C., Neale, John M., & Kring, Ann M. (2006). Psikologi Abnormal edisi kesembilan. Jakarta: PT Raja Garfindo Persada.
Papalia Diane. E, Diana Gross, Ruth Duskin Feldman. 2007. Human Development tenth edition. New York : Mc Graw Hill

Comments

Popular posts from this blog

KEPADATAN DAN KESESAKAN

PRO KONTRA INTERNET

Keterbatasan Sosial dan Keterbatasan Fungsi Mental Anak MR