Ketika kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari perkembangan psikologi manusia, maka blog ini hadir untuk saling berbagi ilmu tentang psikologi.. Semoga bermanfaat
Gangguan Fonetik
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
-
Gangguan fonetik merupakan salah satu dari gangguan komunikasi selain gangguan berbahasa ekspresif, gangguan berbahasa reseptif efektif dan gagap. Tidak seperti anak-anak yang mengalami kesulitan untuk menemukan kata-kata yang tepat, anak-anak yang mengalami gangguan fonetik menguasai dan mampu menggunakannya perbendaharaan kata dalam jumlah yang besar, namun pengucapannya tidak jelas. Contoh: “biru” diucapkan sebagai “biu” dan “kelinci” terdengar seperti “kinci”, mereka tidak menguasai artikulasi suara dari huruf-huruf yang dikuasai kemudian, seperti: r, s, t, f, z, l, dan c. Melalui terapi bicara dapat dicapai kesembuhan dalam semua kasus, dan kasus ringan dapat sembuh dengan sendirinya di usia 8 tahun. Contoh terapi bicara: seorang terapis bicara menangani seorang anak yang mengalami gangguan fonetik dengan melatihnya membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang sulit untuk diucapkan olehnya. Selain penanganan oleh terapis, tentunya akan sangat memberikan hasil yang efektif jika orang tua dan anggota keluarga yang lain memiliki andil yang besar dalam mengajari mereka berbicara.
Referensi :
Davison, Gerald C., Neale, John M., & Kring, Ann M. (2006). Psikologi Abnormal edisi kesembilan. Jakarta: PT Raja Garfindo Persada.
Kepadatan ( densitiy ) dan kesesakan ( crowding ) merupakan fenomena yang akan menimbulkan permasalahan bagi setiap negara di dunia di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan terbatasnya luas bumi dan potensi sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia, sementara perkembangan jumlah manusia di dunia tidak terbatas. Kesesakan dan kepadatan yang timbul dari perkembangan jumlah manusia di dunia pada masa kini telah menimbulkan berbagai masalah sosial di banyak negara misalnya : Indonesia, India, Cina, dan sebagainya), baik permasalahan yang bersifat fisik maupun psikis dalam perspektif psikologis. Contoh permasalahan sosial yang nyata dalam perspektif psikologis dari kesesakan dan kepadatan penduduk adalah semakin banyaknya orang yang mengalami stres dan berperilaku agresif destruktif. Kepadatan ( density ) dan kesesakan ( crowding ) adalah dua dari beberapa kon
Teknologi elektronik seperti penggunaan komputer dan internet sebagai sarana informasi terlihat nyata telah menjadi kebutuhan masyarakat untuk melakukan berbagai aktifitas dalam pergaulan hidup di masyarakat, bahkan teknologi ini sering dikatakan oleh sebagian orang sebagai media tanpa batas (dunia maya). Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang dapat berkomunikasi satu sama lain melalui saluran telepon, link satelit, jaringan nirkabel maupun sistem kabel. Oleh karena koneksinya yang dapat menjangkau seluruh dunia ini lah, internet menjadi suatu hal yang penting di era globalisasi. Hingga tidak heran kalau pengguna internet meningkat drastis, seperti yang dipaparkan oleh KEMENKOMINFO (Kementerian Komunikasi dan Informatika) pada tahun 1998 tercatat sekitar 200 juta pengguna dan melonjak drastis sampai pada tahun 2009 tercatat 1,56 miliar pengguna internet. Internet menawarkan berbagai tawaran yang menggiurkan. Hanya dengan satu “klik” maka siapa pun yang memaka
Disamping memiliki keterbatasan intelegensi, anak MR juga akan menagalami keterbatasan sosial. Mereka memiliki kesulitan dalam mengurus diri sendiri dalam masyarakat, oleh karena itu mereka memerlukan bantuan. Anak MR cenderung berteman dengan anak yang lebih muda usianya, ketergantungan terhadap orang tua sangat besar, tidak mampu memikul tangggung jawab sosial dengan bijaksana, sehinggga mereka harus selalu dibimbing dan diawasi. Mereka juga mudah dipengaruhi dan cenderung melakuakan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya. Anak dengan keterbelakangan mental ini memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan reaksi pada situasi yang baru dikenalnya. Mereka memperlihatkan reaksi terbaiknya bila mengikuti hal-hal yang rutin dan secara konsisten dialaminya dari hari ke hari. Mereka juga tidak dapat menghadapi sesuatu kegiatan atau tugas dalam jangka waktu yang lama. Anak dengan kebutuhan khusus ini pun memiliki keterbatasan dalam penguasaan bahasa. Mer
Comments
Post a Comment